'SHALAWAT NARIYAH' Sejarah dan Khasiyatnya

 


'SHALAWAT NARIYAH'
Sejarah dan Khasiyatnya
~~~~
Penulis : Dr. H. Alvian Iqbal Zahasfan SSI. Lc., MA.
Cover : Soft cover
Dimensi : 15 x 23 cm
Harga : Rp 115.000,-
Halaman : 399
ISBN : 978-602-5779-45-9
Pesan di Toko Buku Barokah Ilmu Temanggung : http://Wa.me/6285292768691
~~~~ 


Deskripsi :
A: Apakah Ustadz Dr. Alvian Iqbal Zahasfan memiliki sanad pengamalan Shalawat Nariyah ini? 

B: Ya. Beliau mendapatkannya dari 8 jalur periwayatan baik dari ulama luar negeri maupun dalam negeri. Keren kan?

A: Apakah Ustadz Alvian juga memberikan ijazah pengamalannya kepada pembaca?

B: Tentu, dong. Apalagi kalau sekalian membeli buku ini. Hahaha

A: Mengapa dinamakan Shalawat Nariyah? Yang menyusun itu Syekh Ahmad At-Tazi atau Syekh Ibrahim At-Tazi? Sejak kapan Shalawat ini populer di Indonesia?

B: Alhamdulillah Ustadz Alvian sudah menguraikan panjang lebar dalam buku ini. Silakan nanti dibaca ya.

A: Ustadz Alvian ini orang mana ya?

B: Beliau kelahiran Jember. Alumni Ponpes Nurul Jadid, Paiton, kemudian melanjutkan S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dilanjut mendapatkan beasiswa S2 dan S3 di Maroko. Sebagai penulis, beliau bukan saja menelusuri genealogi Shalawat Nariyah, melainkan juga menapaktilasi jejak penyusunnya di kota asalnya sekaligus menziarahi makamnya.

A: Apakah di buku ini juga ada bantahan terhadap tuduhan Wahabi, jika Shalawat Nariyah mengandung kesyirikan?

B: Ya, yang asyik Ustadz Alvian juga memuat tulisan orang Wahabi di buku ini secara lengkap, lantas beliau memberikan bantahannya secara argumentatif dan logis.

A: Apakah juga disertai testimoni dari para pengamal Shalawat Nariyah?

B. Tentu dong. Di antara testimoni para pengamal Shalawat ini:

1. Pada awalnya tidak tahu siapa penyusun shalawat ini, akhirnya tahu dengan detail berikut jalur para guru penyusun dan murid-muridnya.

2. Awalnya menjadi pengamal Shalawat Nariyah, tapi setelah membaca dan mendengar ulasan beberapa ustadz Wahhabi yang menyebut kesyirikan jenis shalawat ini, jadi ragu, akhirnya berhenti mengamalkan. Setelah merampungkan membaca buku ini, dan mengetahui makna per kalimat yang ada dan jelas tidak ada unsur kesyirikan yang dituduhkan, kembali  bergiat mengamalkan kembali.

3. Menjadi tahu dan paham sanad periwayatan shalawat ini, bahkan di jalur periwayatan dari para ulama Indonesia.

4. Semakin yakin keistimewaan Shalawat Nariyah setelah mengalami sendiri maupun usai membaca beberapa pengalaman menakjubkan para pengamal Shalawat Nariyah yang termuat dalam buku ini.

5. Bisa memberikan argumentasi yang ilmiah dan berkelas jika ada sahabat, saudara, maupun tetangga yang mempertanyakan dan menuduh shalawat ini sebagai bid'ah dhalalah/ munkarat.

6. Mengetahui asal usul mengapa ada anjuran membaca Shalawat Nariyah sebanyak 4444 x baik secara sendiri maupun berjamaah untuk menjadi wasilah dikabulkannya hajat oleh Allah.

7. Mengagumi ketelatenan Ustadz Alvian, yang mengupas satu jenis shalawat hingga setebal 400 halaman lebih.

8. Mengetahui apabila banyak di antara para ulama Salaf maupun Khalaf yang juga turut serta mengamalkan dan menganjurkan pengamalan shalawat ini.
[Ba'Il_Bookstore]










Komentar